Berawal dari Kehidupan

Berisi tentang Biografi Tokoh, Motivasi, Pendidikan, Wisata

Satu Kisah tentang Keajaiban Sedekah


Dalam sebuah kamar berisi tiga ranjang putih, seorang laki-laki yang tidak sadarkan diri terbaring di ranjang paling tengah, dia tidak mengetahui apapun yang terjadi di sekelilingnya berupa alat-alat bantu pernafasan, detak jantung dan selang-selang pernafasan.


Setiap hari LEBIH DARI SETAHUN LAMANYA DAN TAK PERNAH BERHENTI, ada seorang wanita dan seorang 
anak berumur empat belas tahun bersamanya menjenguk laki-laki tersebut dengan penuh rasa kasih sayang dan cinta. Mereka berdua mengganti pakaiannya, menanyakan kondisinya dan menanyakan tentang kemajuan kesehatannya, namun tidak ada perkembangan baru tentang kondisinya. Kondisi laki-laki tersebut seperti biasanya, tidak baik dan tidak memburuk. Ketidaksadaran yang total, dan hilangnya harapan kesembuhan baginya.



Sebelum wanita dan anak itu meninggalkannya, mereka berdua mengangakat kedua tanganya seraya berdoa kepada Allah, kemudian mereka berdua meniggalkan rumah sakit. Dan mereka menjenguknya kembali kepada ziarah kali kedua pada hari itu juga, dan begitulah seterusnya.



Para pasien, para perawat dan para dokter sangat heran dengan kunjungan wanita dan anak itu, walaupun tidak ada hal yang baru dan kondisi yang baru dengan pasiennya.



Apa hakikat ketetapan hati yang menakjubkan sehari dua kali walau pasiennya tetap tidak menyadari segala yang terjadi di sekelilingnya dan berada dalam kondisi tidak sadarkan diri secara total…???



Mereka memberitahukan kepada wanita tersebut bahwa kunjungannya itu tidak ada gunanya sama sekali dan menyarankan untuk mengunjunginya seminggu sekali, namun wanita itu tidak menjawab kecuali dengan kalimat “hanya Allah saja sebagai penolong, hanya Allah saja sebagai penolong .”



Demikianlah, pada suatu hari sebelum waktu berkunjung wanita beserta anak itu, laki-laki yang berbaring tanpa sadarkan diri tersebut bergerak diatas ranjangnya, bergerak dari sisi yang satu ke sisi yang lainnya kemudian dia membuka tangannya dan menjauhkan dari alat oksigen, lalu duduk tegak, kemudian dia memanggil perawat yang datang dengan sangat heran, dan meminta kepada perawat untuk menjauhkan alat-alat bantu dokter dari tubuhnya. Namun perawat itu menolak dan memanggil dokter yang ikut keheranan. Lalu dilakukanlah pemeriksaan yang intesif kepadanya yang akhirnya dokter tersebut mendapatkannya telah sembuh dan sehat walafiat serta meminta kepada perawat untuk menjauhkan alat-alat tersebut dan membersinkan bagian tubuh dimana alat-alat itu ditancapkan padanya.



Dan tibalah waktu kunjung, lalu wanita dan anak itu masuk. Dan tidaklah keduanya terperangah melihat kondisi laki-laki tersebut hingga bercampurlah air mata dan senyum kebahagiaan dari mereka. Tangisan, doa, dan pujian serta sanjungan hanya untuk Allah yang telah menyempurnakan kesehatan suaminya tersebut.



Disaat itu dokter bertanya kepada wanita itu " apakah anda berharap bisa mendapatkan suami anda dalam kondisi seperti ini?"



dia menjawab “ya, demi Allah, saya dahulu berharap ketika saya mengunjunginya suatu hari, saya akan mendapatkannya duduk menunggu kami”



Lalu dokter itu berkata kepadanya “sesungguhnya ada sesuatu yang terjadi, yang tidak ada peran sama sekali dari rumah sakit atau dokter dalam hal ini, atas nama Allah saya memohon kepadamu, beritahukanlah kepadaku, mengapa anda mengunjunginya sehari dua kali? Dan apa yang telah anda lakukan?”



Dia menjawab, “karena anda telah memintaku atas nama Allah, maka saya menjawab,’dahulu saya mengunjungi suami saya ini pada kunjungan pertama untuk mengetahui kondisinya dan berdoa untuknya, kemudian saya pergi bersama anak saya kepada fakir miskin disuatu tempat, lalu kami memberikan sedekah dengan maksud beribadah kepada Allah untuk kesembuhannya’”



--------------



Masya Allah… la haula wa laa kuwwata illah billah….



Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah semata….



Sebuah amal yang membutuhkan kekuatan iman, bersedekah dengan istiqamah…. LALU ALLAH MENYEMBUHKAN Suaminya dengan keajaiban yang sangat menakjubkan…



Sungguh benarlah sabda Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam :

" Obatilah orang-orang sakit dengan bersedakah "

(HR. Baihaqi No. 6832)


Jika Anda tersentuh dengan Kisah di atas, tolong “share” cerita ini ke teman-teman yang lain agar mereka juga dapat memetik hikmah yang ada pada cerita di atas. Semoga dapat bermanfaat bagi kehidupan kita, terimakasih.



Sumber : Kisah dan Hikmah

-->


Terima Kasih telah membaca Satu Kisah tentang Keajaiban Sedekah di blog sederhana dan kesayangan anda semua Berawal Dari Kehidupan Rating 5.0

Kisah Sebelum kemerdekaan RI


Dukungan ini telah dimulai setahun sebelum Sukarno-Hatta benar-benar memproklamirkan kemerdekaan RI.


Seorang Palestina yang sangat bersimpati terhadap perjuangan Indonesia, Muhammad Ali Taher. Beliau adalah seorang saudagar kaya Palestina yang spontan menyerahkan seluruh uangnya di Bank Arabia tanpa meminta tanda bukti dan berkata, “Terimalah semua kekayaan saya 
ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia”. Setelah itu dukungan mengalir, di jalanan Palestina terjadi gelombang demonstrasi untuk solidaritas dan dukungan kepada Indonesia oleh masyarakat Timur Tengah.


Ketika terjadi serangan Inggris atas Surabaya 10 November 1945 yang menewaskan ribuan penduduk Surabaya, demonstrasi anti Belanda-Inggris merebak di Timur Tengah, khususnya Mesir. Shalat ghaib dilakukan oleh masyarakat di lapangan-lapangan dan masjid-masjid di Timur Tengah untuk para syuhada yang gugur dalam pertempuran yang sangat dahsyat itu.


Yang mencolok dari gerakan massa internasional adalah ketika momentum Pasca Agresi Militer Belanda ke-1, 21 juli 1947, pada 9 Agustus. Saat kapal Volendam milik Belanda pengangkut serdadu dan senjata telah sampai di Port Said. Ribuan penduduk dan buruh pelabuhan Mesir berkumpul di pelabuhan itu. Yang mencengangkan, mereka menggunakan puluhan kapal boat dengan bendera merah putih yang berkeliaran pesisir Port Said guna mengejar, menghalau dan melakukan blokade terhadap kapal-kapal perusahaan asing yang ingin menyuplai air & makanan untuk kapal Volendam milik Belanda yang berupaya melewati Terusan Suez, hingga kembali ke pelabuhan.


Bagaimana rasanya saat melihat bendera kita di kibarkan oleh bangsa lain dengan kesadaran penuh menunjukan rasa solidaritasnya? Bukti cinta mereka pada bangsa Indonesia. Wartawan Al-Balagh pada 10/8/47 melaporkan, “Kapal-kapal boat yang dipenuhi warga Mesir itu mengejar kapal-kapal besar dan sebagian mereka dapat naik ke atas deknya.
Mereka menyerang kamar stirman, menarik keluar petugas-petugasnya, dan membelokkan kapal-kapal besar itu ke jurusan lain.”



Tentu saja, motivasi yang kita bangun tidak hanya dari aspek historis, namun ini dapat kita ambil sebagai sebuah pelajaran untuk mengingatkan kembali betapa Mesir dan khususnya Palestina pernah melakukan hal yang sama terhadap Indonesia. Tidak ada alasan untuk tidak mendukung kemerdekaan Palestina sebagai negara yang merdeka.


-----------
Orang yang tak paham sejarah pasti akan berkata :"untuk apa bantu Gaza? Negeri sendiri masih perlu bantuan.."



Jika Anda tersentuh dengan Kisah di atas, tolong “share” cerita ini ke teman-teman yang lain agar mereka juga dapat memetik hikmah yang ada pada cerita di atas. Semoga dapat bermanfaat bagi kehidupan kita.

Sumber : Kisah dan Hikmah

-->


Terima Kasih telah membaca Kisah Sebelum kemerdekaan RI di blog sederhana dan kesayangan anda semua Berawal Dari Kehidupan Rating 5.0

Kisah Pasukan Pampers


Pasukan Al-Qassam memergoki tentara Israel mengenakan Pampers, karena mereka takut buang hajat di luar tank. Bukan hanya bayi yang mengenakan popok alias pampers. Tetapi tentara Yahudi-Israel juga mengenakannya. Tapi bukan karena mereka suka ngompol. Ini disebabkan karena mereka takut buang air di luar kendaraan tempur karena khawati serangan para pejuang Al-Qassam.
Mun
gkin karena ketakutan itulah yang membuat alas an pasukan Israel hingga memutuskan mengenakan Pampers. Gara-gara sikapnya yang lucu ini, para pemuda Palestina memberi julukan baru pada mereka dengan sebuah Jaish Pampers (tentara Pampers).


Julukan ini bukanlah tanpa dasar, para pejuang Al-Qassam berhasil mengungkap bahwa pasukan Israel memakai penampung air seni, yang biasa dipakai anak-anak atau para manula.


Lewat jumpa pers, di hadapan para wartawan yang ditayangkan channel Al Quds, pasca pertempuran Al Furqan, beberapa waktu lalu.


“Di mana keberanian tentara itu (Israel), yang menyerang dengan dukungan teknologi. Dari udara, dari atas awan, dari laut, serta dari dalam tank mereka yang terlindungi, untuk menghadapi para pemuda yang tidak memiliki banyak persenjataan, akan tetapi mereka bisa mengalahkan,” ujarnya.


“Dan kami akan menggambarkan kepengecutan para tentara Zionis itu, adalah hal yang paling aneh, bahwa yang selalu kita nilai sebagai militer yang terkuat di dunia ternyata mengenakan Pampers, dan mereka tidak mau keluar dari tank, untuk menghadapi para pejuang,” tambah pejuang Al-Qassam.


Kontan, kabar itu menjadi bahan tertawaan penduduk Palestina serta ramai dibicarakan dalam forum-forum diskusi di internet. Bermacam-macam komentar beredar, “bisa-bisa pemerintahan Israel akan memboikot produk Pampers, karena telah menyebabkan mereka kalah perang”, “pesawat tempur Israel terpaksa kembali ke pangkalan mereka, karena pilotnya lupa belum mengganti Pampersnya yang lama”, ada juga komentar, “militer Israel telah menghubungi perusahaan Pampers agar memperbesar ukuran, agar lebih bisa tahan lama.


----------
Jika Anda tersentuh dengan Kisah di atas, tolong “share” cerita ini ke teman-teman yang lain agar mereka juga dapat memetik hikmah yang ada pada cerita di atas. Semoga dapat bermanfaat bagi kehidupan kita, terimakasih.

Sumber : Kisah dan Hikmah

-->


Terima Kasih telah membaca Kisah Pasukan Pampers di blog sederhana dan kesayangan anda semua Berawal Dari Kehidupan Rating 5.0

Kisah Isteri Simpanan


Seandainya judul tulisan ini "Simpanan Isteri", entah apakah ada yang tertarik untuk membacanya atau tidak. Kalau pun ada, seyakinnya saya tidak akan sebanyak jika judulnya tetap seperti tertera di atas. Mungkin tidak banyak yang tertarik untuk meng-klik judul di atas untuk kemudian membacanya.


Meski dua kata yang dipakai sama, namun hanya sekadar membalikkan urutannya 
artinya sangat jauh berbeda. “Simpanan isteri” sangat tidak menarik, orang hanya akan berpikir sebentar dan memahaminya sebatas, “ooh, mungkin maksudnya tabungan, perhiasan atau barang berharga lainnya yang disimpan oleh sang isteri”. Tapi kalau “Isteri simpanan”, wah ini jelas lebih menarik, mengguncang stabilitas rukun tetangga, rukun warga, hingga kelurahan.


Simpan berarti meletakkan sesuatu di tempat yang rapih dan aman. Dengan akhiran ‘an’ di belakang kata tersebut, bermakna sesuatu yang diletakkan oleh seseorang secara rapih dan aman. Jadi, isteri simpanan berarti isteri yang diletakkan –ditempatkan- di satu lokasi yang rapih dan aman. Aman dari siapa? Tentunya aman dari penglihatan dan penciuman isteri pertama.


Di suatu kampung, terdengar desas-desus bahwa perempuan Y ternyata simpanan seorang pejabat di Jakarta. Pantas saja rumahnya besar, mobilnya bagus, pakaiannya bermerk, telepon selularnya sering gonta-ganti, padahal ia tidak bekerja, bukan pengusaha ataupun selebritis. Ini baru gosip, tapi secepat kilat menyebar seantero kampung. Si Y pun langsung menjadi buah bibir ibu-ibu –juga bapak-bapak- sekampung.


Di kampung lain terjadi kehebohan, seorang pria setengah baya yang belum lama menceraikan isterinya yang dianggap sudah tidak menarik, tak berapa lama terlihat sudah menikah lagi dengan isteri muda yang lebih cantik, singset, ranum dan segar. Ketika ditanya tetangganya, dengan enteng dia menjawab, “tukar tambah”.


Meledaklah seisi kampung, dari mulut ke mulut tema yang dibicarakan cuma satu, “isteri kok tukar tambah, memangnya motor!” Tidak peduli lagi apakah istilah “tukar tambah” yang keluar dari mulut pria itu sekadar gurauan atau basa-basi. Yang pasti soal tukar tambah isteri sudah menjalar bahkan memancing pria-pria lain untuk bertanya, “Dimana toko yang jual isteri macam punya situ? Pesan satu dong… ”


Lain lagi di kampung yang tak jauh dari kampung tadi, seorang janda muda diduga sering menginapkan lelaki yang bukan suaminya di rumahnya. Ibu-ibu, juga bapak-bapak ribut mencari tahu kebenaran berita tersebut, tapi hanya dari sumber-sumber yang tidak jelas. Tidak berani langsung dari sumber aslinya. Ini baru dugaan, isu yang belum dapat dibuktikan. Tapi beritanya sudah meluberi kampung, menutupi kenyataan sebenarnya bahwa lelaki yang sering menginap itu adalah adik kandung janda itu yang sangat perhatian terhadap kakak perempuannya.


Gosip, isu, sak wasangka, kabar burung, atau apapun istilahnya yang berkonotasi “katanya-katanya”, sangat cepat berhembus dari satu pintu ke pintu rumah kita. Dari mulut ke mulut seperti tanpa batas, tanpa filter terserap begitu saja. Tidak ada check dan re-check (tabayyun) alias konfirmasi langsung kepada yang bersangkutan, layaknya seorang wartawan senior di medan perang, bersemangat sekali kita menyampaikannya kepada khalayak pendengar sekampung.


Beda ceritanya kalau berita yang terdengar merupakan prestasi, keberhasilan, kesuksesan seorang warga. Misalnya ada yang naik pangkat, juara kelas, terpilih sebagai ibu teladan, diterima sebagai pegawai negeri sipil, atau berbagai prestasi lainnya. Bukan hanya segelintir orang saja yang tahu, karena tema kebaikan dan hal-hal positif di lingkungan warga itu memang tidak menarik untuk dibicarakan.


Kalau pun ada yang membicarakan, ujung-ujungnya negatif. “jelas saja naik pangkat, dia kan sahabat dekat direkturnya” atau “kalau bukan nyontek sewaktu ujian, mana mungkin dia bisa juara kelas” dan “pasti nyogok, kalau tidak, bagaimana dia bisa jadi pegawai negeri”.


Entah kenapa, ada kecenderungan hati dan pikiran masyarakat kita senang terhadap hal-hal yang tak menyenangkan bagi orang lain namun menyenangkan untuk dibicarakan. Energi untuk mengetahui atau mencari tahu keburukan orang lain sangat besar. Sebaliknya, kesenangan, kebahagiaan orang lain kerap disikapi sinis, dengki dan iri hati. Kita tidak senang jika orang lain senang, dan kalau orang lain susah, itulah kebahagiaan kita.


Coba jujur, di lingkungan tempat tinggal kita masing-masing, lebih banyak mana yang beredar, berita negatif berbumbu gosip, isu, kabar burung dan prasangka, atau kepastian tentang prestasi seseorang? Atau mungkin karena telinga kita sudah biasa terpasang lebar untuk kabar-kabar beroma “kata si anu”. Boleh jadi karena kita terlalu banyak menonton acara gosip bertajuk infotainment di televisi.


Sekarang jawab, lebih tertarik mana judul “Isteri Simpanan” atau “Simpanan Isteri”? (gaw)


-----------------
Jika Anda tersentuh dengan Kisah di atas, tolong “share” cerita ini ke teman-teman yang lain agar mereka juga dapat memetik hikmah yang ada pada cerita di atas. Semoga dapat bermanfaat bagi kehidupan kita, terimakasih.

Sumber : Kisah dan Hikmah

-->



Terima Kasih telah membaca Kisah Isteri Simpanan di blog sederhana dan kesayangan anda semua Berawal Dari Kehidupan Rating 5.0

Tipuan Mata


Apa yang anda lihat ? Apakah gambar kelihatan berputar?? Mata anda benar-benar tidak jujur, karena gambar ini sebenarnya diam. Kalau tidak percaya perhatikan dengan fokus salah satu lingkaran saja, apakah berputar?


------------------
Jika Anda tersentuh dengan Gambar di atas, tolong “share” cerita ini ke teman-teman yang lain agar mereka juga dapat merasakan juga apa yang anda raskan. Semoga dapat bermanfaat bagi kehidupan kita, terimakasih.

Sumber : Kisah dan Hikmah

-->



Terima Kasih telah membaca Tipuan Mata di blog sederhana dan kesayangan anda semua Berawal Dari Kehidupan Rating 5.0

Menjadi Ibu Rumah Tangga, Berani?


Seorang sahabat mengungkapkan rencananya untuk mengundurkan diri dari perusahaan tempat kerjanya. Ia merasa tidak takut meninggalkan karirnya yang sudah belasan tahun dirintisnya dari bawah. “sayang juga sebenarnya, dan ini merupakan pilihan yang berat, terlebih ketika saya merasa sudah berada di puncak karir,” ujarnya.


Lalu kemana setelah resign? “yang ada di pikiran saya saat ini hanya satu, menjadi ibu rumah tangga. Sudah terlalu lama saya meninggalkan anak-anak di rumah tanpa bimbingan maksimal dari ibunya. Saya sering terlalu lelah untuk memberi pelayanan terbaik untuk suami. Bahkan sebagai bagian dari masyarakat, saya sangat sibuk sehingga hanya sedikit waktu untuk bersosialisasi dengan tetangga dan warga sekitar”


Tapi, ibu nampaknya masih ragu? “bukan ragu. Saya hanya perlu menata mental sebelum benar-benar mengambil langkah ini”.


“Rasanya masih malu jika suatu saat bertemu dengan teman-teman sejawat atau rekan bisnis. Saya belum menemukan jawaban yang pas saat mereka bertanya, “sekarang Anda cuma jadi ibu rumah tangga?”


Saya tersenyum mendengarnya, mencoba memahami kesesakan benaknya saat itu. Teringat saya dengan seorang sahabat lama yang saat di sebuah forum wanita karir di Jerman lantang menjawab, “profesi saya ibu rumah tangga, jika diantara para hadirin ada yang mengatakan bahwa ibu rumah tangga bukan profesi, saya bisa menjelaskan secara panjang lebar betapa mulianya profesi saya ini dan tidak cukup waktu satu hari untuk menjelaskannya”.


Luar biasa. Sekali lagi luar biasa. Saya harus hadiahkan acungan jempol melebihi dari yang saya miliki untuk sahabat yang satu ini. Saya tuturkan kisah ini kepada sahabat yang sedang menata hati meyakinkan diri untuk benar-benar menjadi ibu rumah tangga, bahwa ia takkan pernah menyesali pilihannya itu. Kelak ia akan menyadari bahwa langkahnya itu adalah keputusan terbaik yang pernah ia tetapkan seumur hidupnya.


Naluri setiap wanita adalah menjadi ibu. Adakah wanita yang benar-benar tak pernah ingin menjadi ibu? Percayalah, pada fitrahnya wanita akan lebih senang memilih berada di rumah mendampingi perkembangan putra-putrinya dari waktu ke waktu. Menjadi yang pertama melihat si kecil berdiri dan menjejakkan langkah pertamanya. Ia tak ingin anaknya lebih dulu bisa berucap “mbak” atau “bibi” ketimbang ucapan “mama”. Tak satupun ibu yang tak terenyuh ketika putra yang dilahirkan dari rahimnya lebih memilih pelukan baby sitter saat menangis mencari kehangatan.


Ibulah yang paling mengerti memberikan yang terbaik untuk anaknya, karena ia yang tak henti mendekapnya selama dalam masa kandungan. Sebagian darahnya mengalir di tubuh anaknya. Ia pula yang merasakan perih yang tak tertahankan ketika melahirkan anaknya, saat itulah kembang cinta tengah merekah dan binar mata ibu menyiratkan kata, “ini ibu nak, malaikat yang kan selalu menyertaimu”. Cintapun terus mengalir bersama air kehidupan dari dada sang ibu, serta belai lembut dan kecupan kasih sayang yang sedetik pun takkan pernah terlewatkan.


Ibu akan menjadi apapun yang dikehendaki. Pemberi asupan gizi, pencuci pakaian, tukang masak terhebat, perawat di kala sakit, penjaga malam yang siap siaga, atau pendongeng yang lucu. Kadang berperan sebagai guru, kadang kala jadi pembantu. Jadi apapun ibu, semuanya dilakukan tanpa bayaran sepeserpun alias gratis.


***
Sahabat, bukan malu atau bingung saat harus berhadapan dengan rekan bisnis. Katakan dengan bangga baru sebagai ibu rumah tangga. Sebab sesungguhnya, mereka pun sangat ingin mengikuti jejak sahabat, hanya saja mereka belum mengambil keputusan seperti sahabat. Tersenyumlah karena anak-anak pun bangga dengan langkah terbaik ibunya. (Gaw)



---------------
Jika Anda tersentuh dengan Kisah di atas, tolong “share” cerita ini ke teman-teman yang lain agar mereka juga dapat memetik hikmah yang ada pada cerita di atas. Semoga dapat bermanfaat bagi kehidupan kita, terimakasih.

Sumber : Kisah dan Hikmah

-->




Terima Kasih telah membaca Menjadi Ibu Rumah Tangga, Berani? di blog sederhana dan kesayangan anda semua Berawal Dari Kehidupan Rating 5.0

Kisah Cinta Tulus Sang Kakek


Pagi itu klinik sangat sibuk. Sekitar jam 9:30 seorang pria berusia 70-an datang untuk membuka jahitan pada luka di ibu-jarinya. Aku menyiapkan berkasnya dan memintanya menunggu, sebab semua dokter masih sibuk, mungkin dia baru dapat ditangani setidaknya 1 jam lagi.


Sewaktu menunggu, pria tua itu nampak gelisah, sebentar-sebentar melirik ke jam tangannya. Aku mera
sa kasihan. Jadi ketika sedang luang aku sempatkan untuk memeriksa lukanya, dan nampaknya cukup baik dan kering, tinggal membuka jahitan dan memasang perban baru. Pekerjaan yang tidak terlalu sulit, sehingga atas persetujuan dokter, aku putuskan untuk melakukannya sendiri.


Sambil menangani lukanya, aku bertanya apakah dia punya janji lain hingga tampak terburu-buru. Lelaki tua itu menjawab tidak, dia hendak ke rumah jompo untuk makan siang bersama istrinya, seperti yang dilakukannya sehari-hari. 


Dia menceritakan bahwa istrinya sudah dirawat di sana sejak beberapa waktu dan istrinya mengidap penyakit Alzheimer.
Lalu kutanya apakah istrinya akan marah kalau dia datang terlambat. Dia menjawab bahwa istrinya sudah tidak lagi dapat mengenalinya sejak 5 tahun terakhir. 



Aku sangat terkejut dan berkata, Dan Bapak masih pergi ke sana setiap hari walaupun istri Bapak tidak kenal lagi? Dia tersenyum ketika tangannya menepuk tanganku sambil berkata, Dia memang tidak mengenali saya, tapi saya masih mengenali dia, kan ?


Aku terus menahan air mata sampai kakek itu pergi, tanganku masih tetap merinding, Cinta kasih seperti itulah yang aku mau dalam hidupku.


Cinta sesungguhnya tidak bersifat fisik atau romantis. Cinta sejati adalah menerima apa adanya yang terjadi saat ini, yang sudah terjadi, yang akan terjadi, dan yang tidak akan pernah terjadi.


Pengalaman ini menyampaikan satu pesan penting: Orang yang paling berbahagia tidaklah harus memiliki segala sesuatu yang terbaik, mereka hanya berbuat yang terbaik dengan apa yang mereka miliki. Hidup bukanlah perjuangan menghadapi badai, tapi bagaimana tetap menari di tengah hujan.


---------


Jika Anda tersentuh dengan Kisah di atas, tolong “share” cerita ini ke teman-teman yang lain agar mereka juga dapat memetik hikmah yang ada pada cerita di atas. Semoga dapat bermanfaat bagi kehidupan kita, terimakasih.

Sumber : Kisah dan Hikmah

-->


Terima Kasih telah membaca Kisah Cinta Tulus Sang Kakek di blog sederhana dan kesayangan anda semua Berawal Dari Kehidupan Rating 5.0

Doa Sebelum Tidur



Jangan Lupa Berdoa sebelum tidur ...


-->

Terima Kasih telah membaca Doa Sebelum Tidur di blog sederhana dan kesayangan anda semua Berawal Dari Kehidupan Rating 5.0

Kisah Doa Nabi Zakaria as Untuk Memohon Keturunan


Nabi Zakaria as adalah salah satu nabi. Beliau menyerukan tauhid, penyembahan Allah swt, kesucian dan kebenaran sepanjang umur dan memberikan hidayat kepada umat ke jalan yang lurus. Ketika sampai pada usia lanjut, beliau berpikir akan segera dijemput oleh kematian maka beliau tenggelam dalam kesedihan.



Alasan kedukaan dan kesedihan nabi Zaka
ria as adalah karena beliau tidak memiliki putera dan di antara orang-orang terdekat beliau tidak terdapat seseorang yang akan melanjutkan jalannya. Oleh karena itulah beliau as sangat bersedih karena obor hidayat yang sejak dahulu menyala di dalam keluarganya dan turun menurun dari ayah-ayahnya akan padam.


Usia lanjut dan kemandulan sang isteri tidak menghalanginya berputus asa dari rahmat dan kasih Ilahi. Beliau as menyatakan permohonan dan harapannya ini kepada Allah swt dalam berbagai kesempatan yang disebutkan di dalam al-Qur’an sebanyak tiga kali:



a) Hannah, isteri Imran ketika hamil bernadzar bila melahirkan anak akan dikhidmatkan untuk Baitul Maqdis. Ketika lahir seorang anak perempuan ia berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan –meskipun aku berharap ia adalah laki-laki-. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada setan yang terkutuk”.



Allah swt pun menerima nadzarnya. Nabi Zakaria as yang adalah suami bibi Maryam dan pembesar Baitul Maqdis memegang hak pengasuhan Maryam dan membesarkannya. Beliau as membangunkan sebuah mihrab untuknya di dalam masjid sehingga Maryam dapat beribadah di dalamnya. Nabi Zakaria as setiap kali masuk mihrab untuk mengunjungi Maryam menyaksikan di sisi Maryam terdapat makanan segar dan buah-buahan yang bukan musimnya, beliau as bertanya kepada Maryam: “Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini? 



Maryam menjawab: “Makanan itu dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab”.



Ketika itulah, ibadah, spiritual dan kesempurnaan-kesempurnaan Maryam menggoncang nabi Zakaria as dan beliau berkata dalam diri: “Alangkah indahnya bila aku memiliki keturunan seperti ini”. Dan tanpa menunggu lebih lama beliau as mengangkat tangan berdoa dan berkata:



رَبِّ هَبْ لى مِنْ لَدُنْكَ ذُرِيَّةً طَيِّبَةً اِنَّكَ سَميعُ الدُّعاء

“Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa”



Kemudian ketika beliau as sedang shalat di Mihrab, malaikat Ilahi memberikan berita gembira kepadanya bahwa Allah swt akan menganugerahkan kepadamu seorang putera bernama Yahya yang akan menjadi besar, suci dan nabi.



Dengan tidak percaya Nabi Zakaria as berkata: “Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan istriku pun seorang yang mandul?!” 



Dijawab: “Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya”.



b) Disebutkan di dalam permulaan surat Maryam: Ingatlah rahmat Allah swt kepada nabi Zakaria as, tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara perlahan dan mengatakan:



رَبِّ إِنِّي وَهَنَ العَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْباً وَلَمْ أَكُنْ بِدُعائِكَ رَبِّ شَقِيّاً * وَإِنِّي خِفْتُ المَوالِيَ مِنْ وَرائِي وَكانَتِ امْرَأَتِي عاقِراً فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيّاً * يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيّاً


“Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang istriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putra, yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridai”



Terdengar seruan dari sisi Tuhan: “Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan namanya”.



Nabi Zakaria as menjawab: “Ya Tuhanku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal istriku adalah seorang yang mandul?”



Dijawab: “Demikianlah, hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesungguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali”.



Allah swt menganugerahkan nabi Yahya kepada nabi Zakaria dengan membawa kitab dan hikmah.



c) Pada surat al-Anbiya’ [21], dalam rangka menyebutkan kisah para nabi as dan menyinggung kehidupan dan penghambaan mereka, ketika sampai pada nabi Zakaria as Allah swt berfirman: “Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya:



رَبِّ لا تَذَرْنى فَرْداً وَأَنْتَ خيْرُ الوارِثينَ


“Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik”.



Maka Allah swt berfirman: “Maka Kami mengabulkan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami”.



----------------

Jika Anda tersentuh dengan Kisah di atas, tolong “share” cerita ini ke teman-teman yang lain agar mereka juga dapat memetik hikmah yang ada pada cerita di atas. Semoga dapat bermanfaat bagi kehidupan kita, terimakasih.

Sumber : Kisah dan Hikmah

-->



Terima Kasih telah membaca Kisah Doa Nabi Zakaria as Untuk Memohon Keturunan di blog sederhana dan kesayangan anda semua Berawal Dari Kehidupan Rating 5.0