Berawal dari Kehidupan

Berisi tentang Biografi Tokoh, Motivasi, Pendidikan, Wisata

Orang Sabar Disayang Tuhan

  
Al Quran:



“Wahai sekalian orang-orang yang beriman sabarlah kamu sekalian dan teguhkanlah kesabaranmu itu.” (QS. Ali Imran:200)


“Sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kamu sekalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah:155)
 
Dalam ajaran Islam dikatakan bahwa "orang sabar disayang Tuhan". Namun sesungguhnya kasih-Nya itu tidaklah hanya untuk orang-orang yang sabar melainkan kepada semua mahluk tanpa syarat.
Jadi sebenarnya apakah seseorang manusia itu sabar, tidak sabar, ahli ibadah ataupun pendosa - semua hamba-Nya disayang-Nya tanpa memilih-milih. Karena Cinta Illahi itu tidak bersyarat.

Lalu mengapa kita diajarkan untuk menjadi sabar?
Mengapa kita diajarkan untuk ikhlas dan berserah kepada-Nya?
Jika orang jahat pun di sayang-Nya, mengapa kita diajarkan untuk menjadi orang baik?
Jawabannya adalah ya untuk kebaikan kita sendiri. Bukan untuk kepentingan Tuhan karena Dia tidak memerlukan sesuatu apapun dari hamba-hambanya. Tidak ada bedanya bagi Dia apakah kita itu orang yang sabar, baik, jahat atau pendosa. Yang berbeda adalah efek dari sikap kita itu sendiri kepada masing-masing kita. Jadi sesungguhnya bukan karena Tuhan lebih sayang kepada orang-orang yang sabar atau orang-orang yang baik dibanding yang tidak, TAPI sebenarnya karena Dia mencintai kita maka kita diberitahu bahwa sikap-sikap baik tersebut baik untuk kita sendiri.
Contoh 1:
Seorang orang tua yang memiliki dua orang anak. Yang satu memiliki attitude yang baik dari segi akademis maupun perilaku kesehariannya. Sementara yang lain adalah sebaliknya. Anak yang baik tadi meraih kesuksesan dan kebahagiaan di kehidupannya sementara yang lainnya menemui banyak masalah.
Apakah berbeda kasih orang tua tersebut kepada anaknya? Jika dia orang tua yang baik, jawabanyya adalah "tidak berbeda." Namun mengapa orang tua tersebut selalu mengajarkan anaknya untu memilih hanya yang baik? Itu untuk kebaikan sang anak sendiri bukan untuk kepentingan orang tuanya.
“Mohon pertolonganlah kamu sekalian dengan sabar dan mengerjakan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah:153)
Contoh 2:
Ada dua pedagang pemula yang  memiliki 2 karakter yang berbeda.
Pedagang 1 berkarakter penyabar. Dia mempersiapkan semua hal yang dapat menunjang penjualannya dengan sangat baik. Dia berserah kepada-Nya akan hasil yang akan diterimanya mengenai dagangannya tersebut.

Pedagang 2 berkarakter lebih egois. Dia terkesan tidak terlalu memperhatikan mutu dagangannya. Dia juga kurang santun kepada para pembeli. Dia selalu mengeluh jika satu hari jumlah pembelinya sedikit.

Mengingat keduanya sama-sama baru memulai usahanya, menurut anda pedagang mana yang lebih mungkin berhasil?

Apakah Tuhan lebih sayang kepada pedagang pertama? TIDAK. Kedua pedagang itu sama-sama disayang Tuhan tanpa perbedaan. Cinta Illahi tidak memilih, tidak bersyarat, tidak meminta. Namun sikap kita itu ya untuk kita sendiri. Karena Tuhan tidak memerlukan apapun dari hamba-hamba-Nya. Dia mengajarkan kita untuk berperilaku baik ya untuk kita sendiri.

"Apa yang kita tanam itulah yang kita tuai. Karena curahan hujan tidak memilih-milih apakah  pohon apel atau hanya semak belukar."




Terima Kasih telah membaca Orang Sabar Disayang Tuhan di blog sederhana dan kesayangan anda semua Berawal Dari Kehidupan Rating 5.0